Cerita Rakyat - Si Bungsu dan Ular di Puncak Gunung. Di sebuah kampung tinggallah seorang ibu bersama tiga orang anak gadisnya. Suatu hari si ibu terkena sakit parah dan tidak bisa disembuhkan. Tabib yang mengobati ibu tersebut mengatakan bahwa di puncak gunung terdapat tanaman obat yang mampu menyembuhkan penyakit ibu mereka. Si sulung terkejut mendengar hal itu, sebab di puncak gunung selama ini dikenal angker dan di jaga oleh seekor ular yang ganas.
SALIN
Tabib lalu mengemasi peralatannya dan berjanji akan kembali jika mereka sudah mendapat tanaman obat tersebut. Sepeninggal sang tabib dua kakak tertua berdebat mengenai siapa yang akan pergi ke puncak gunung untuk mengambil tanamana tersebut. Mendengar kedua kakaknya berdebat, si bungsu lalu angkat bicara. Bungsu menawarkan diri untuk pergi ke hutan dan mengambil tanaman yang mereka perlukan. Si bungsu berpesan agar kedua kakaknya menjaga ibu mereka selama dia pergi ke puncak gunung.
Seperti yang sering di katakan oleh masyarakat sekitar, hutan di gunung tersebut memang sangat lebat. Semak belukar yang rapat melilit kaki dan cahaya matahari tidak mampu menembus hutan yang lebat tersebut. Menjadikan daerah sekitar gunung menjadi gelap tanpa cahaya. Namun si bungsu tetap berjalan ke puncak gunung. Setelah sampai di puncak tanah di sekitar tempat si bungsu bergetar dan kemudian keluarlah seekor ular besar. Dengan ketakutan si bungsu berkata bahwa dia datang untuk mengambil tanaman obat untuk ibunya dan berjanji tidak akan mengganggu ular tersebut.
Sang ular ternyata bisa berbicara, dia memberi izin si bungsu untuk mengambil tanaman yang diperlukan. Selain itu sang ular memohon bantuan si bungsu untuk berdoa kepada Tuhan agar mengembalikan bentuk aslinya. Si bungsu setuju dan kembali ke rumah. Sesampainya di rumah ramuan obat segera di buat dan diminumkan ke mulut ibu mereka. Dalam sekejap saja si ibu langsung sembuh. Setelah itu si ibu sangat menyayangi si bungsu lebih dari pada kedua kakaknya. Melihat hal ini kedua kakak bungsu menjadi iri dan bermaksud untuk mencelakakan si bungsu.
Pada suatu hari kakak si bungsu menyuruhnya untuk kembali ke hutan mengambil tanaman obat ibu mereka. Si bungsu dengan riang kembali ke hutan dan tanpa di ketahuinya kedua kakaknya mengikuti dari belakang. Sesampainya di tebing yang tinggi kedua kakak bungsu mendorong tubuhnya hingga jatuh ke jurang, ketika itulah tiba-tiba seorang pemuda muncul dan menyambar tubuh si bungsu. Setelah sampai di tempat yang aman pemuda itu menjelaskan bahwa dia adalah jelmaan ular yang dulu pernah di tolong si bungsu. Pemuda tersebut jatuh hati pada si bungsu dan bermaksud untuk menjadikannya istri. Si bungsu tidak menolak pinangan pemuda tampan itu, lalu mereka pergi ke istana dan hidup bahagia. Sementara kedua kakak si bungsu tersesat di dalam hutan dan tidak bisa pulang.
Sumber
http://www.riaumagazine.com/cerita-rakyat-bengkulu-si-bungsu-dan-ular-di-puncak-gunung/